Minggu, 28 Agustus 2016

Auryn, Cavin , Sammy

"Harusnya aku ada disana. Harusnya aku ada di acara tersebut. Harusnya aku tahu acara itu tiba. Namun, tak ada seorang pun yang memberitahuku, tak ada yang mengundangku.
Lalu ? Aku menemui siapa di acara itu ? Sudah tak ada lagi yang harus kutemui. Dulu... dulu ada yang slalu ku temui, tapi saat ini tak ada.
Sebenarnya aku berharap bisa ada disana. Aku sudah menunggu lama acara itu.Tapi apa ?? Aku tak ada disana saat acara itu tiba.
Sungguh tak kusangka. Baru kali ini aku absen acara disana . Setiap tahun aku slalu hadir diacara-acaranya." .

Itulah kalimat kesal Auryn yang terus menerus di ungkapkannya lewat bibir mungilnya itu..
Auryn tau, ada seseorang yang menanti kedatangannya di acara itu. Sehingga membuat Auryn kesal terhadap orang-orang sekitar yang tak memberitau akan acara itu.
2 hari setelah acara itu pun Auryn tetap saja kesal. Karna hanya saat itulah Auryn bisa bertemu dengan Sammy...Cinta Pertama nya.... Namun cinta itu telah pudar , bahkan musnah . Tapi Auryn tetap terus menganggap bahwa Sam adalah temannya.

Tak ada rasa benci sama sekali antara Auryn terhadap Sam. Rasa cinta bisa menjadi benci, namu... Benci itu akan tumbuh lagi menjadi cinta. Jadii... kalimat "Cinta Jadi Benci"itu hanyalah mitos. Sekali cinta maka selamannya juga akan tetap cinta meski hati telah tersakiti sesakit-sakitnya.

Lalu bagimana dengan Cavin ?? Bukankah Cavin adalah kekasih Auryn ??
Yaaa, memang benar.
Tapi apa salahnya jika memang Auryn masih menyimpan hati kepada Sam (cinta pertama nya) ??
Cinta tak bisa begitu mudahnya untuk menghilang dari hati. Apalagi Sam tinggal dihati Sam sudah 4 tahun lamannya. Sehingga, ketika rasa itu hilang pun juga pasti sangat lama.
 Percayalah !!
Aurryn tetap mencintai Cavin !!. Tapii ada sedikit sela di hati nya untuk Sammy :)

Auryn memang tersakiti oleh Sammy. Auryn telah meninggalkan Sammy dengan cara yang tidak wajar alias mengakhiri suatu hubungan tanpa kesepakatan bersama . Auryin yang memutuskan untuk pergi.
Tapi apa ? sampai sekarang pun Auryn tetap mengenang semua tentang Sammy.
Sammy bukan pria yang baik. Malah jauh dari kata baik. Auryn tidak pernah memandang sisi buruk dari Sammy. Entah apa yang membuat Auryn masih saja menyimpan rasa terhadap Sammy. Padahal kekasih Auryn sangatlah lebih dari kata SEMPURNA.

Disisi lain, kesempurnaan seorang Cavin malah menjadi sangkar terhadap Auryn. Auryn layaknya Gadis Dalam Sangkar.
Auryn tak menyukai kesempurnaan Cavin itu. Auryn adalah gadis yang amat sangat benci terhadap aturan. Auryn benci dengan aturan.
Harusnya Cavin memberikan rasa nyaman terhadap Auryn. Tapi tidak !!>> Auryn merasa seperti Burung Dalam Sangkar.

Sampai kapankah Auryn akan sanggup dengan hidupnya saat ini ??

Senin, 22 Agustus 2016

Kembali Lagi

Aku telah kembali. Setelah lama sekali aku pergi dan sekarang aku masih bisa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan kalian lagi :)
Tak ada yang berubah dari diriku. Aku tetap sama seperti yang dulu. Tak ada yang perlu dirubah dalam hidupku.
Hanya saja soal kisah cintaku.
Begitu banyak sekali kejadian tentang kisah hidupku, yang tak bisa ku tuliskan disini . Yang tak bisa ku ceritakan satu persatu di sini.
Perubahan tentang kehidupanku memang banyak, tapi bukan berarti sikapku berubah . Tetap sama

Aku akan menulis tentang kehidupan orang lain disini.
Bukan tentang hidupku lagi, melainkan hidup orang lain yang kurasa hampir sama dengan kehidupanku saat ini mungkin hingga mendatang nanti.

Nantikan tulisanku selanjutnya